SILAT DENGAN BELA DIRI LUAR HEBAT MANA ?

Kadang saya mendengar perdebatan tentang hal ini. Mana sih yang lebih baik ? Benarkah silat itu lebih hebat dibandingkan karate, juijitsu, kempo, judo, aikido atau lainnya ?
Tidak bisa dipungkiri, dalam sebuah aliran, mau silat, mau karate, atau beladiri apapun, bisa dipastikan ada seorang tokoh hebat dengan sejarah yang hebat sehubungan dengan kemampuannya menguasai ilmu beladiri. Tapi bergabung dalam nama itu tidak berarti kita akan menjadi sehebat dia dalam sekejab. Semua membutuhkan proses yang membutuhkan waktu juga kadang disertai masalah bakat.
Berdasarkan pengalaman dan sesuai kata seorang tua, “tidak ada orang yang jadi hebat karena alirannya, yang ada adalah seseorang yang berlatih dengan hebat“. Menurut pendapat saya, pepatah ini sangat terasa kebenarannya, apalagi bila ditambah dengan bakat dari orang yang berlatih.
Tapi cukup sering juga terjadi dimana seseorang yang baru saja memasuki sebuah aliran merasakan dirinya hebat. Mungkin hal ini terjadi karena provokasi atau berbagai doktrin berlebih yang di dapatnya entah dari lingkungan atau terlalu banyak membaca komik atau faktor lainnya.
Kemampuan seseorang itu bukan didapatkan dari nama sebuah aliran, tapi didapat dari sebuah latihan. Latihan yang tekun untuk waktu yang lama tentunya akan membentuk sebuah hasil pada diri seseorang baik sikap maupun kualitas tekniknya.
Selain itu kemenangan dari sebuah pertarungan juga di tentukan dari keberuntungan. Keberuntungan ? Iya benar.
Contohnya, saya pernah mengalaminya disebuah pertandingan, dimana saya kalah karena ketidak beruntungan sehingga teriakan kemenangan dalam pertandingan itu berubah menjadi “kalah” karena serangan akhir yang seharusnya memberikan kemenangan ternyata menyebabkan jatuhnya alat serang yang saya gunakan dan menghapus seluruh poin yang sudah saya dapat. Karenanya saya membenarkan sebuah pepatah yang mengatakan, “kemenangan itu ditentukan oleh 99% teknik dan 1% keberuntungan“. Jadilah teman-teman yang tadinya berteriak “hore” berubah menjadi “yaaaaaahhhhhh”.
Jadi, dari pada sibuk meributkan yang mana yang lebih hebat, kenapa tidak berlatih saja sehebat mungkin, lalu warisi alirannya sehingga pelajaran dan semua latihan yang sudah dilakukan tidak hanya berguna untuk dari kita tapi juga berguna untuk pengembangan budaya kita agar tidak punah, lalu kalau mau, anda bisa bertepuk dada, “Saya hebat karena saya sudah berlatih dengan hebat“, kemudian pergilah ikut pertandingan kalau ingin membuktikannya.

Leave a Reply

Komentar anda sangatlah berguna di blog ini